18 Julai 2010

Menutup Aib Orang Lain


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujuraat:12)

Ketika Nabi Nuh naik kapal, maka dinaikanlah berbagai hewan ternak dan binatang lainnya, termasuk anjing dan kucing secara berpasang-pasangan. Binatang itu dilarang melakukan perkawinan selama berada dalam kapal karena dikhawatirkan muatan kapal bertambah berat dan meyempit.

Alkisah, anjing tidak sabar hingga terjadilah perkawinan. Sialnya pelanggaran itu ternyata diketahui oleh kucing. Sang kucing pun mengadu kepada Nabi Nuh. Lalu anjing pun dipanggil oleh Nabi Nuh, dan otomatis ia mendapat celaan, namun anjing itu tidak mengakui perbuatannya.

Pada hari yang lain, anjing itu pun melakukan palanggaarana lagi, dan kucing pun mengadu lagi kepada Nabi Nuh. Lalu anjing itu dipanggil kembali dan dicela lagi oleh Nabi Musa, namun kali ini pula anjing tetap tidak mengakui perbuatannya. Karena kucing merasa jengkel, maka kucing berkata: “Ya Nabi Nuh, aku menyaksikannya sendiri, anjing itu telah melakukan pelanggaran, dan kalau saja engkau berdoa kepada Allah, pastilah nyata tanda-tandanya, dan engkau dapat melihatnya sendiri”.

Maka berdoalah Nabi Nuh, kemudian pada hari yang lain, anjing itu melakukan perkawinan lagi dan kali ini ternyata alat vitalnya menjadi lengket dan sulit dipisah. Pada kesempatan ini segeralah kucing mengadu kepada Nabi Nuh, hingga nyatalah bukti yang dilihat sendiri oleh Nabi Nuh.

Akibatnya anjing merasa malu, dan ia pun berdoa: “Ya Tuhan, bukakanlah cela kucing dihadapan makhluk-makhluk lain, di saat kawin, sebagaimana dia telah membuka cela kami”. Maka dikabulkanlah doa itu oleh Allah, hingga ketika mereka melakukan perkawinan, kucing-kucing itu berteriak-teriak demikianlah akibat membongkar rahasia dan aib anjing.

Kisah yang menarik. Kita sering lupa, selalu sibuk mencari kekurangan orang lain, sementara kekurangan diri sendiri terlupakan. Seakan-akan kita telah bersih dari segala cela dan dosa. Merasa diri lebih baik dari orang lain. Hal ini terbalik. Seharusnya kita sibuk mencari kelemahan diri sendiri, introspeksi diri, menghisab diri sebelum nanti Allah menghisab diri kita. Coba kita renungkan peringatan Rasulullah SAW.

“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi)

“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.” (HR. Muslim)

Wallahu’alam Bishshowab.

Read more about Fiqhislam.com - Pustaka Muslim Indonesia by www.fiqhislam.com

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...